Selasa, 27 April 2010

Penulisan Puisi Bebas Dengan Memperhatikan Unsur Persajakan

Kompetensi Dasar :

  1. Menulis puisi bebas dengan mem­perhatikan un­sur persa­jakan.

Menulis Puisi

Herman J. Waluyo mendefinisikan bahwa puisi adalah bentuk karya sastra yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penyair secara imajinatif dan disusun dengan mengonsentrasikan semua kekuatan bahasa dengan pengonsentrasian struktur fisik dan struktur batinnya. Untuk dapat membuat puisi dengan baik, kita harus memerhatikan unsur fisik dan unsur batin puisi. Struktur fisik puisi meliputi:
  1. Diksi (diction)
  2. Pencitraan
  3. Kata konkret (the concentrate word)
  4. Majas (figurative language)
  5. Bunyi yang menghasilkan rima dan ritma (rhyme and rytem)

Adapun struktur batin meliputi:

  1. Perasaan (feeline)
  2. Tema (sense)
  3. Nada (tone)
  4. Amanat (atention)

Kemampuan untuk mengolah kata menjadi sebuah puisi yang indah akan dapat dikuasai jika kita sering berlatih. Selain itu, kita juga dapat belajar membuat puisi dengan membaca puisi karya penyair Indonesia dan dunia.

Berikut contoh puisi.

" Ketika Esok Menyapa "

Dengan memapah beberapa pegangan saja
Landasan akan berpijak di daratan baru

Tepi jalan tak selalu bertumpu pada kelurusan
Kadang berpasir dan berbatu

Tidak ada sebuah keputusan yang selayaknya matahari
Tidak ada sebuah keputusan
Tanpa sebuah bara api yang tergenggam Jika ingin melanjutkan napas dengan arah yang menerus
Akan kuraih dan kurangkul
Segenap kata-kata untuk segera tersampaikan pada waktu Karya Lita Juliantini
Desember.2007
Persajakan atau rima merupakan salah satu unsur pembangun sebuah puisi. Persajakan dalam puisi bebas tentu berbeda dengan persajakan dalam pantun atau syair yang terikat aturan tertentu. Persajakan dalam puisi bebas juga memiliki kebebasan sendiri. Puisi bebas tidak lagi ditekankan pada pemakaian kata yang indah dan tidak efektif. Puisi bebas lebih ekspresif dengan menggunakan pilihan diksi yang padat dan sarat makna. Apabila dalam pantun ada ikatan aturan persajakan, yaitu a b a b dan dan dalam syair a a a a, dalam puisi bebas tidaklah demikian. Puisi bebas dapat menggunakan persajakan a a a a, a b a b, a a b b, a a b c, a b c d, dan sebagai mana sesuai dengan kebutuhan dan pilihan katanya.
Dalam menulis puisi bebas, hal pertama yang harus kamu perhatikan adalah tematiknya, yaitu tema isi puisi. Selanjutnya, tulislah puisi kata demi kata dengan pilihan diksi yang tepat. Meskipun persajakan bebas, hal itu juga harus diperhatikan demi menjaga keindahan puisi tersebut.

Simaklah salah satu contoh puisi bebas berikut!

IBUMU LAUT
Karya Adin

Ibumu laut
yang melepas kapal-kapal tanpa bertanya mengapa
dan menitipkan doanya pada gemuruh ombak
supaya angin menjadi penunjuk
agar karang-karang tak tertabrak
ibumu laut
seberapa jauh kau berlayar
akan kembali pada pantainya juga